Kayu gaharu merupakan salah satu penghasil minyak wangi yang sangat terkenal minyak yang dihasilkan biasa disebut minyak atsiri.
Berbagai macam minyak yang dihasilkan antara lain :
Minyak atsiri juga dikenal dengan minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), dan juga minyak aromatik (aromatic oil), diantara minyak-minyak diatas terdapat minyak nabati. Minyak- minyak ini dihasilkan dari proses penyulingan.
Berikut ini beberapa tahapan untuk menghasilkan minyak gaharu:
Metode Penyulingan Air
Salah proses penyulingan yang dilakukan dengan cara ini yaitu dengan memasukan bahan baku disini perlu diperhatikan bahan baku yang digunakan bisa berupa bahan kering atau yang sudah layu. Masukan bahan tadi kedalam tempat penyulingan dan diisi dengan air untuk proses merebusnya. Selama proses perebusan ini nantinya akan menghasilkan uap yang disalurkan melalui pipa-pipa yang terhubung dengan kondensor. Uap yang dihasilkan ini masih tercampur dengan air dan minyak yang nantinya akan terkondensasi sampai mencair. Untuk bisa memisahkan air dengan minyak nantinya akan memasuki alat yang namanya separator.
Metode Penyulingan Air dan Uap
Metode Penyulingan Air dan Uap yakni biasa disebut Metode Water and Steam Distillation, atau bisa juga disebut dengan cara kukus. Sama halnya dengan system kukus pada umumnya dimana bahan baku yang digunakan tidak bersentuhan langsung dengan air, dimana akan dibatasi oleh alas.
Metode ini sering digunakan karena tidak membutuhkan air yang banyak dan dapat mempersingkat proses produksi.
Namaun cara ini harus dilengkapi dengan kohobasi dimana air kondensat yang keluar dari separator tersebut akan masuk kembali dengan otomatis kedalam untuk meminimkan air. Metode ini dinilai lebih menguntungkan pihak produksi agar bebas dari proses hidrolisa pada komponen minyak atsiri. Dengan metode ini uap yang dihasilkan lebih stabil dan merupakan cara yang sangat bagus.
Metode Distilasi Uap Langsung
Metode Distilasi Uap Langsung atau Metode Direct Steam Distillation yakni cara penyulingan dimana bahan baku yang digunakan tidak terikat langsung dengan air ataupun dengan api. Hanya saja uap yang digunakan dengan tekanan tinggi yang dapat difungsikan untuk menyuling minyak.
Untuk membuat uap yang memiliki tekanan sangat tinggi pada boiler, yakni uap mengalir melewati pipa dan akan masuk kedalam katel yang berisi dengan bahan baku. Dan nantinya uap yang keluar akan terhubung dengan kondensor, supaya minyak dapat terpisah dengan air yakni dengan menggunkan separator yang disesuaikan dengan berat jenis massa minyak. Cara ini memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 72 jam untuk penyulingan. Minyak pertama yang dihasilkan bias anya masih terdapat sisa-sisa dari kayu gaharu oleh karena itu minyak perlu dijemur dibawah sinar matahari dengan waktu 10 sampai dengan 15 menit didalam botol yang tertutup rapat.