Posted on

Geologi Batu Apung Indonesia

Pumice Stone Size 5 mm - 8 mm

Company Name : UD.SWOTS POTS

Address : Arya Banjar Getas Street, Gang Lele, Green Palm Residence, Number B5, Mataram City, Nusa Tenggara Barat Province, Indonesia, Post Code: 83115

Phone / Whatsapp : +6287865026222

Lombok Pumice Stone Mining Indonesia

Pumice Stone Supplier From Indonesia

Geologi Batu Apung Indonesia

Batu apung atau pumice adalah jenis yang batuan berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasannya disebut juga sebagai gelas vulkanik silikat.

Batuan ini terbentuk oleh magma asam oleh aksi letusan gunung api yang mengeluarkan materialnya ke udara; kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik.

Batu apung mempunyai sifat versikular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen- fragmen dalam breksi guning api. Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung dalah feldspar, kuarsa, obsidian, cristobalit, dan tridimit.

Pumice terjadi bila magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan dengan udara luar secara tiba-tiba. Buih gelas alam dengan/ gas yang terkandung didalamnya mempunyai kesempatan untuk keluar dan magma membeku dengan tiba-tiba, pumice umumnya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada saat letusan guning api dari ukuran mulai dari kerikil sampai bongkah.

Pumice umumnya terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan lepas atau fragmen dalam breksi gunung api.

Batu apung dapat pula dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pemanasan yang dilakukan pada obsidian dari Krakatau, suhu yang diperlukan untuk mengubah obsidian menjadi batu apung rata-rata 880oC. Berat jenis obsidian yang semula 2,36 turun menjadi 0,416 sesudah perlakuan tersebut oleh sebab itu mengapung di dalam air. Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis.

Pumice berwarna putih abu-abu, kekuningan sampai merah, tekstur vesikular dengan ukuran lubang, yang bervariasi hubungannya baik berhubungan satu sama lain atau tidak struktur skorious dengan lubang yang terorientasi.

Kadang-kadang lubang tersebut terisi oleh zeolit/kalsit. Batu ini tahan terhadap pembekuan embun (frost), tidak begitu higroskopis (mengisap air). Mempunyai sifat pengantar panas yang rendah. Kekuatan tekanan antara 30 – 20 kg/cm2. Komposisi utama mineral silikat amorf.

Didasarkan pada cara pembentukan (desposisi), dristibusi ukuran parktikel (fragmen) dan material asalnya, endapan batu apung diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Sub-areal
  2. Sub-aqueous
  3. New ardante; yaitu endapan yang dibentuk oleh pergerakan keluar secara horizontal dari gas dalam lava, yang mengahsilakan campuran fragmen dengan berbagai ukuran dalam suatu bentuk matriks.
  4. Hasil endapan ulang (redeposit)

Dari metamorfosenya, hanya daerah-daerah yang relatif ada gunung api, akan mempunya endapan batu apung yang ekonomis. Umur geologi dari endapan-endapan ini antara Tersier sampai sekarang. Gunung api yang aktif selama umur geologi tersebut antara lain pada jalur pinggiran laut Pasifik dan jalur yang mengarah dari laut Mediteran ke pegunungan Himalaya kemudian ke India Timur.

Batuan yang sejenis dengan batu apung lainnya adalah pumicit dan vulkanik cinder. Pumicit mempunyai komposisi kimia, asal pembentukan dan struktur gelas yang sama dengan batu apung. Perbedaanyahanya pada ukuran partikel, yaitu diameternya lebih kecil dari ),16 inci. Batu apung ditemukan relatif dekat dengan tempat asalnya, sedangkan pumicit sudah ditransportasi oleh angindengan jarak yang cukup jauh, dan terendapkan berupa akumulasi abu berukuran halus atau sebagai sedimen tufa.

Vulkanik cinder mempunyai fragmen vesikular berwarna kemerahan sampai hitam, yang tertumpuk selama erupsi batuan basaltik dari letusan gunung api. Sebagian besar endapan cinder kedapatan sebagai fragmen-fragmen perlapisan yang berbentuk kerucut dengan diameter antara 1 inci sampai beberapa inci.

Potensi Batu Apung Indonesia

Di indonesia, keterdapatan batu apung selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api berumur Kuarter sampai Tersier. Penyebarannya meliputi daerah Serang dan Sukabumi (Jawa Barat), pulau Lombok (NTB) dan pulau Ternate (Maluku).

Potensi endapan batu apung yang mempunyai arti ekonomis dan cadangannya sangat besar adalah di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pulau Ternate, Maluku. Jumlah cadangan yang terukur di daerah tersebut diperkirakan lebih dari 10 juta ton. Di daerah Lombok, eksploitasi batu apung sudah dilakukan sejak lima tahun yang lalu, sedangkan Ternate pengusahaannya baru dilakukan tahun 1991.