Posted on Leave a comment

Marina Bay Sands Singapore

Marina Bay Sand Singapore

Marina Bay Sands adalah pusat hiburan terpadu, menghadap ke Teluk Marina di Singapura. Dikembangkan oleh Las Vegas Sands, dan merupakan investasi tunggal paling mahal di dunia dengan biaya S$8 miliar (sekitar Rp.56 triliun[1]), termasuk biaya untuk lahannya.

Tempat wisata ini memiliki 2.561 kamar hotel, ruang pameran dan pertemuan seluas 120.000m², mal The Shoppes dan ArtScience Museum, Sands Theatre dan Grand Theatre, tujuh restoran koki selebriti, dua pavilyun mengambang, kasino dengan lebih dari 600 meja judi dan 1.500 mesin jakpot. Kompleks ini dinaungi Sands SkyPark sepanjang 340 meter dengan kapasitas 3.900 orang dan kolam renang tanpa batas (infinity edge) sepanjang 150 meter, yang merupakan ruang menggantung terbesar di dunia dengan kantilever sejauh 67 meter di menara utara (Tower 3).[4][5][6][7]

Tempat wisata terpadu seluas 20 hektar ini dirancang oleh Arsitek Moshe Safdie. Didampingi biro arsitek lokal Aedas Singapore, dan teknik sipil oleh Arup dan Parsons Brinkerhoff (MEP). Kontraktor utama adalah SsangYong Engineering and Construction[8]

Direncanakan dibuka pada 2009, namun Las Vegas Sands mengalami beberapa persoalan karena meningkatnya biaya bahan bangunan dan kekurangan tenaga kerja pada saat itu. Krisis keuangan global saat itu juga menekan perusahaan pengembang untuk menunda proyeknya dimana-mana termasuk tempat ini. Meskipun biaya pembangunan Marina Bay Sands dibandingkan dengan CityCenter milik MGM, namun yang ini adalah properti kondominium dimana tiga dari tujuh bangunan sudah terjual saat dibangun.[9][10]

Tempat wisata ini resmi dibuka dengan dua hari perayaan pada 23 Juni 2010 mulai pukul 15:18, setelah dibuka sebagian termasuk kasino pada 27 April 2010. Namun semuanya belum selesai pada pembukaan April, beberapa masih belum sempurna penyelesaiannya.[11] Sands Sky Park dibuka sehari kemudian pada 24 Juni 2010. Teater dibuka tepat waktu dengan penampilan pertama oleh Riverdance pada 30 November 2010. Pavilyun mengambang direncanakan selesai seluruhnya pada tahun 2011. Ski es dalam ruangan yang menggunakan es buatan dibuka dengan penampilan Michelle Kwan pada 18 Desember 2010. The ArtScience Museum dibuka untuk umum dengan pesta laser dan pertunjukan air selama 13 menit dengan judul Wonder Full pada 19 Februari 2011 menandai selesainya seluruh tempat wisata terpadu ini.

Pembukaan akbar pada 17 Februari 2011 juga ditandai dengan akan dimulainya pertunjukan musik Broadway berjudul The Lion King yang dimulai pada 3 Maret 2011.[12]

Marina Bay Sands adalah salah satu dari dua proposal lelang tempat wisata terpadu untuk Singapura, dimana salah satunya adalah Resorts World Sentosa, yang merupakan tempat wisata keluarga dengan Universal Studios Theme Park. Dua tempat wisata skala besar ini disesuaikan untuk ekonomi Singapura dan menjadi tujuan wisata untuk puluhan tahun mendatang, keduanya mendapatkan lisensi membuka kasino selama 30 tahun, eksklusif untuk 10 tahun pertama.

Pada 27 Mei 2006, Las Vegas Sands (LVS) diumumkan sebagai pemenang untuk lahan utama di Marina South yang berorientasi wisata bisnis. LVS menekankan pada keunggulan Meetings, Incentives, Conferencing and Exhibitions (MICE), yang mana pendirinya Sheldon Adelson adalah pengembang awal di Las Vegas dan memegang kunci sukses di usaha pertamanya.[13] Pada evaluasi rancangan, sebuah panel terdiri dari arsitek lokal dan internasional mengomentari bahwa rancangan dari Sands jauh melebihi peserta lainnya di konsep sirkulasi pedestrian (pejalan kaki) dan layout, dan juga sesuai dengan keunggulan landskap Teluk Marina. Mereka suka menara hotel akan menjadi latar pemandangan dari laut yang akan memberikan pemandangan baru untuk kota dan keseluruhan Teluk Marina, membuat suasana pemandangan pusat kota Singapura yang berbeda, menarik dan khas.[14]

Singapore Tourism Board mengunggulkan barisan enam koki selebriti diantaranya Tetsuya Wakuda dari Australia Thomas Keller dari Napa Valley, California, Amerika Serikat serta Charlie Trotter dari Chicago, Amerika Serikat. LVS mengajukan penawarannya sendiri. Rekanannya semula City Developments Limited (CDL), dengan rencana saham 15 persen, mengundurkan diri pada tahap kedua proses pelelangan. Direktur CDL, Kwek Leng Beng mengatakan perusahaannya menarik diri karena berbagai faktor diantaranya kesulitan mengumpulkan beberapa perusahaan yang dia kelola tepat waktu dan keengganan keterbukaan informasi pribadi dari beberapa rekanan yang diperlukan pemerintah Singapura.[15] Namun Kwek tetap dipertahankan sebagai penasihat lelang dari Sands.

Investasi

Pada awalnya Las Vegas Sands mempunyai komitmen investasi sebesar S$3,85 miliar (Rp.26,95 triliun[1]) untuk proyek ini, tidak termasuk biaya sebesar S$1,2 miliar (Rp.8,4 triliun[1]) untuk lahan seluas 570.000m².[16] Dengan meningkatnya harga bahan bangunan seperti pasir dan baja, juga kekurangan tenaga kerja yang terserap beberapa proyek besar lain di Singapura, Sheldon Adelson mengeluarkan total biaya pembangunan sebesar S$8 miliar (Rp.56 triliun[1]) sampai Juli 2009.

Las Vegas Sands menyatakan telah menyelesaikan “satu dari proyek konstruksi yang menantang dan juga tempat wisata terpadu tunggal termahal yang pernah dibangun”.[17] Diharapkan kasinonya bisa menghasilkan pemasukan minimal S$1 miliar (Rp.7 triliun[1]) keuntungan setiap tahunnya.[9] Dua bulan setelah pembukaan awal, kasino telah menarik 25.000 pengunjung harian, sekitar sepertiga warga Singapura dan penduduk tetap yang membayar S$100 (Rp.650.000 [1])[18] untuk retribusi masuk harian atau S$2.000 (Rp.13juta [1]) untuk akses tak terbatas tahunan.[19] Setengah juta penjudi telah memasuki kasino ini pada bulan Juni 2010.[20]

Untuk ekonomi, Marina Bay Sands diharapkan akan menambah S$2,7 miliar (Rp.17,55 triliun [1]) atau 0,8 persen kepada Gross Domestik Produk Singapura pada 2015, menyediakan lapangan kerja langsung kepada 10.000 orang dan 20.000 pekerjaan tidak langsung di industri pendukungnya.[15]

Arsitek Marina Bay Sands, Moshe Safdie mengatakan mendapat ide rancangan dari tumpukan kartu. Selain kasino terdapat tiga menara hotel dengan 2.561 kamar dan suite, ArtScience Museum seluas 200.000-ft² (19,000 m²) dan tempat pertemuan seluas 1.200.000 ft² (110,000 m²) yang bisa menampung 45.000 orang. Rancangan arsitektur dan beberapa hal lain berubah selama proses dipengaruhi masukan dari konsultan feng shui, yaitu Master Chong Swan Lek dan Master Louisa Ong-Lee.[21][22]

Rekayasa teknologi

Proyek ini dipimpin penyelesaian konstruksinya oleh Arup dan Parsons Brinkerhoff (MEP/ELV). Arup pernah mengerjakan proyek prestisius seperti Pusat Akuatika Nasional Beijing dan Sydney Opera House. Meskipun telah berpengalaman, mereka menggambarkan bahwa integrasi beberapa teknologi terbaru dan banyak jenisnya sesuai keinginan rancangan, sebagai ‘yang tersulit yang pernah dikerjakan di dunia’.[23]

Musik latar di keseluruhan kompleks (interior dan eksterior, di dalam bangunan dan di taman luar bangunan) dikerjakan oleh kontraktor Singapura Electronics & Engineering Pte Ltd.

Pembukaan

Direncanakan dibuka sekaligus pada 2009,[24] namun karena naiknya biaya pembangunan dan terjadinya krisis keuangan global membuat pembukaan tempat ini dilakukan bertahap. Tahap pertama baru dibuka pada 27 April 2010 dan pembukaan keseluruhan mundur sampai 17 Februari 2011 mengingat seluruh kompleks baru selesai pada tahun 2011. Pada 27 April 2010, tahap pertama dari rencana pembukaan 3 tahap dilakukan. Kasino, sebagian ruang konferensi, sebagian dari mal The Shoppes, 963 kamar hotel dan event plaza dibuka pada pukul 15:18 sebagai bagian dari “pembukaan perkenalan”.[25]. Pilihan jam pembukaan dipercaya akan memberikan keberuntungan pada kompleks ini. [26]Sementara target pemasaran kompleks ini juga mengarah ke pelanggan dari Indonesia mengingat kedekatan dan kemudahan akses ke Singapura.

Konferensi pertama yang diadakan di tempat ini adalah yang diselenggarakan oleh The Inter-Pacific Bar Association (IPBA) pada 2-5 Mei 2010, namun acara terganggu karena beberapa kekurangan fasilitas dan gangguan listrik. IPBA menunda pembayaran senilai S$300.000 dan menggugat Marina Bay Sands.[28]

Pada 23 Juni 2010, tempat ini dibuka secara resmi dengan pesta 2 hari, meliputi pembukaan Sands SkyPark, Event Plaza sepanjang Teluk Marina, beberapa toko baru dibuka, beberapa restoran dan hiburan malam baru, serta sisa seluruh kamar hotel. Hari pertama pesta pembukaan termasuk acara “World Championship Climb” di dinding kaca menara naik ke SkyPark, diikuti 7 tim dari 21 orang pendaki tebing dari seluruh dunia, konser untuk 4.000 tamu dan pelanggan, menampilkan Diana Ross, Kelly Rowland, JJ Lin juga lainnya. SkyPark dibuka di hari kedua jam 14:00,[17] dengan 2.000 tiket terjual senilai masing-masing S$20 (sekitar Rp.130.000[1])[29]

Dalam pembukaan itu juga terdapat tiga pasangan yang beruntung dari Singapura, Indonesia dan Malaysia untuk merayakan pernikahan pertama kali di Marina Bay Sands dengan segala fasilitasnya yang ada.[30

Dua teater Sands dibuka pertama kali dengan penampilan awal oleh Riverdance pada 30 November 2010. ArtScience Museum dibuka untuk umum pada 19 Februari 2011 pukul 10:00. Pertunjukan musik The Lion King dimulai pada 3 Maret 2011.

Atraksi

Terdapat 55 lantai hotel di tiga menara yang selesai dibangun pada Juli 2009. Tiga menara terhubung dengan teras langit seluas 1,2 hektar dinamakan Sands SkyPark.[31]

Di depan tiga menara terdapat, blok Teater, blok Fasilitas Pameran dan Pertemuan, juga blok Kasino, dengan lebih dari 600 meja perjudian dan 1500 mesin jackpot. ArtScience Museum dibangun dekat tiga menara dan berbentuk bunga teratai. Atapnya bisa membuka dan menutup, memberikan efek air terjun melalui atap jika hujan siang hari dan menjadi tempat pertunjukan laser di malam hari jika terbuka.

ArtScience Museum

Di depan Event Plaza terdapat pertunjukan Wonder Full, gabungan dari air dan cahaya dan terbesar di Asia Tenggara.[32] ArtScience Museum dan pertunjukan Wonder Full dibuka pada 17 Februari 2011. Rancangan museum ini dinamakan “The Welcoming Hand of Singapore” karena berbentuk mirip tangan yang terbuka menengadah ke langit.

Sands SkyPark

Sands SkyPark menjadi tempat kolam renang melayang terpanjang di dunia,[33][34] dengan panjang 150 meter, batas kolam dirancang seakan tak terlihat (infinity edge), setinggi 191 meter di atas tanah. Kolam dibuat dari 191 ton baja dan dapat menampung 1.424 m³ air. Di SkyPark juga terdapat restoran, klub malam, taman dengan ratusan pohon dan tanaman, serta lantai pengamatan 360 derajat yang bisa untuk melihat Singapura, Malaysia (Johor) dan Indonesia (Batam).

Terdapat empat sambungan bergerak dibawah kolam utama, dirancang untuk bisa menahan gerakan alami dari menara-menara pendukungnya, setiap sambungan mempunyai arah gerakan yang unik dan bisa bergerak sampai 500 milimeter. Selain gerakan karena angin, menara hotel juga bergerak karena pergerakan tanah dari waktu ke waktu, maka para perancang struktur memasang lebih dari 500 dongkrak agar bisa dilakukan pengaturan kembali di masa mendatang agar kolam bisa tetap berfungsi.[34]

Di lantai teratas ini juga terdapat KU DÉ TA yang menyediakan tiga konsep berbeda dalam satu atap. Restoran dengan citarasa dunia, Club Lounge dengan bar dan lantai dansa, serta Poolside Terrace dimana tamu di kolam renang bisa menikmati sajian minuman.

Teater

Terdapat dua teater bernama Sands Theater dimana pertunjukan musik The Lion King pertama kali diadakan di Asia Tenggara dengan kapasitas 1680 kursi dalam dua tingkat dan Grand Theater yang bisa menampung 2155 penonton.

Karya seni

Moshe Safdie merancang Art Path di dalam gedung, menggabungkan tujuh karya instalasi dari lima seniman termasuk Zheng Chongbin, Antony Gormley, dan Sol LeWitt. Karya tersebut dimaksud agar bisa bergerak berinteraksi dengan lingkungan sekitar termasuk cahaya, air dan angin, menyatukan seni dan arsitektur.[35]

The Shoppes dan restoran

Pusat belanja termewah terletak di dalam Marina Bay Sands, terdapat banyak outlet merek ternama seperti: Bally, Blancpain, Bottega Veneta, Breguet, Bulgari, Burberry, Cartier, CHANEL, Chopard, Christian Dior, Fendi, Franck Muller, Gucci, Hermès, Jaeger-LeCoultre, Jimmy Choo, Louis Vuitton, Manolo Blahnik, Miu Miu, Patek Philippe, Prada, Ralph Lauren, Richard Mille, Salvatore Ferragamo, Tiffany & Co., Vacheron Constantin, Van Cleef & Arpels dan Yves Saint Laurent. Serta merek baru seperti: Anne Fontaine, a.testoni, De Beers, Hermès Watches, HOAMGAR, iROO, Kieselstein-Cord, LEVIEV, Paul & Joe, Marisfrolg, MOISELLE, Ralph Lauren Purple Label and Collection, Scavia, Stefano Ricci, Uomo Collezioni, Wolford dan Zadig & Voltaire.

Terdapat perahu-perahu yang mengarungi kanal buatan dalam ruangan yang membelah pusat belanja ini di lantai dasar. Juga restoran dengan para koki selebriti antara lain Mario Batali (New York), Daniel Boulud (New York), Wolfgang Puck (Los Angeles), Santi Santamaria (Barcelona) (meninggal saat jumpa pers 16 Februari 2011[36]), Guy Savoy (Paris), Tetsuya Wakuda (Sydney), Justin Quek (Singapore)

Pusat jajan serba ada

Di sudut terdapat Rasapura Masters, sebuah pusat jajan serba ada 24 jam yang menyediakan segala jenis masakan yang umum ditemui di pinggir jalan lokal Singapura yang dikelola oleh ikon jasa kuliner Singapura, Koufu. Terdapat “panggung kuliner” untuk demonstrasi memasak dan kegiatan terkait lainnya. Tersedia 960 kursi di luasan untuk berbagai masakan dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina dan Thailand.

Arena ski es buatan terdapat di dekat Rasapura Master di sudut The Shoppes.

Restoran / kafe

Tersebar dari lantai dasar sampai lantai teratas tersebar dalam berbagai sudut Marina Bay Sands dengan berbagai pilihan dari restoran koki selebriti, kafe, sampai ke jenis makanan siap saji.

Transportsi

Melalui MRT Singapura:

  • 10 menit jalan kaki dari Stasiun MRT Promenade di Jalur Lingkar.
  • Stasiun MRT Bayfront di Jalur Pusat Kota dan Jalur Lingkar (akan beroperasi tahun 2003)

Bus:

  • Halte Stop Kode: 03511 (Marina Bay Sands MICE)
  • Halte Stop Kode: 03519 (di seberang Marina Bay Sands MICE)

Sirkuit Jalan Raya Marina Bay merupakan salah satu sirkuit yang terletak di jalan raya kota Singapura. Sirkuit ini memiliki panjang 5,067 km dan jumlah tikungannya 24. Digunakan untuk balap Formula Satu mulai tahun 2008. Dipakai sebagai balapan malam pertama di Formula Satu.

Sirkuit ini didesain oleh Hermann Tilke. Untuk menerangi kawasan tersebut, pihak panitia Singapore GP Pte Ltd menggandeng perusahaan Italia, Valerio Maioli Spa. Perusahaan tersebut akan membangun sistem penerangan berdaya 4 kali lebih besar dibandingkan lampu stadion sepak bola yang ada saat ini. Ada sebanyak 1.500 lampu proyektor yang dipasang dengan sumber tenaga berasal dari 12 generator berkekuatan ganda.

Jalan-Jalan Keliling Marina Bay

PERINGATAN: Tulisan ini (jika dipraktekkan) dapat menyebabkan capek, lelah pada kaki, serangan haus, dan gangguan stamina.

Dalam setahun terakhir saya sudah lima kali jalan-jalan ke Singapura. Dan saking sudah tak tahu lagi jalan-jalan kemana yang GRATIS dan menghibur, sabtu kemarin saya putuskan jalan-jalan mengelilingi kawasan Marina Bay. Bener-bener jalan-jalan. Jalan kaki maksudnya.

Marina Bay atau Teluk Marina adalah sebuah teluk di selatan singapura dan menjadi pusat(downtown) dari negara kota itu. Tahu Merlion Park kan? Tahu gedung kembar tiga Marina Bay Sands kan? Tahu gedung Esplanade kan? Semuanya itu terletak di tepi laut Marina Bay.

Meski namanya teluk, sebenarnya sekarang Marina Bay sudah bukan laut lagi. Tahun 2004 lautnya dibendung dan dijadikan reservoir/waduk untuk mensupply kebutuhan air bersih warga singapura. Kasusnya mirip dengan dam duriangkang di batam.

Maka pada hari minggu yang ceria itu acara jalan-jalan saya mulai dari Raffles Place MRT Station di Central Business District(CBD). Di sinilah pusat bisnis dan perkantoran Singapura. Gedung-gedungnya menjulang tinggiii sekali. Kalau di Jakarta semacam kawasan Jl. MH Thamrin gitu.

Dari MRT Station saya langsung jalan kaki menuju Anderson Bridge. Kali ini tidak pakai acara mampir ke Merlion Park lagi, karena saya sudah sangat bosan. Tsah. Di ujung Anderson Bridge saya membeli es krim roti yang terkenal seharga $1.20.

Jalan kaki sedikit, es krim yang bikin kenyang itu saya nikmati di bawah rindangnya pepohongan Esplanade Park, sambil menyaksikan orang-orang yang lalu lalang dan foto-foto di sepanjang Queen Elizabeth Walk. Dari bahasa yang lalu lalang, orang filipina rupanya cukup banyak juga di singapura ini.

Es krim ludes, saya lanjut berjalan kaki mendekati gedung Esplanade. Salah satu gedung pertunjukan tersibuk di dunia ini masih terletak di tepian Marina Bay. Dan meski orang singapura bolak-balik menyebut bentuk gedung ini mirip durian, saya pribadi melihatnya lebih mirip trenggiling lagi melungker.

Dari espalande saya terus berjalan menyusuri pesisir timur marina bay. Pas pemandangan bagus, saya berhenti, kemudian foto-foto. Dari sebelah sini, pemandangan ternyata lebih keren lho dibanding dari merlion park. Patung merlion tampak keciil di seberang. Kalau punya kamera ber-zoom bagus, foto-foto dari sini dengan latar belakang merlion hasilnya bisa lebih dahsyat. 300 meter berjalan, saya sampai di The Float@Marina Bay. Apakah itu? Yaitu sebuah stadion terapung yang dibangun di atas laut. Kata wikipedia sih, ini merupakan stadion terapung terbesar di dunia. Dan yang membuat saya takjub, tribun penontonnya ternyata muat menampung 30.000 orang! Padahal cuma sepotong doang tribunnya.

Persis selepas The Float@Marina Bay terdapat sebuah jembatan bernama The Helix. Dengan jembatan ini kita bisa menyeberang ke kawasan Marina South di mana gedung Marina Bay Sands berada. Tapi alih-alih melewati jembatan berbentuk unik itu, saya memilih untuk jalan kaki sedikit lagi menuju Singapore Flyer. Tidak masuk ke dalam memang, hanya foto-foto dari emperannya. Dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Dari Singapore Flyer barulah saya menyeberang ke kawasan Marina South dan langsung masuk ke Garden By The Bay. Meski sudah pernah ke sini sebelumnya, baru kali ini saya mengeksplorasi Garden By The Bay dari sebelah utara. Sebelumnya saya masuk dari arah selatan.

Bangunan paling iconic di Garden By The Bay tak lain adalah Supertree, yakni pohon buatan ukuran raksasa yang kala malam memancarkan cahaya warna-warni. Di Supertree ada wahana jembatan yang bisa kita naiki untuk melihat pemandangan dari atas. Namanya OCBC Skyway. Bayarnya $5 sepuasnya.

Yang berbayar lain di Garden By The Bay adalah masuk ke Flower Dome dan Cloud Forest. Keduanya berlokasi di dalam ruangan kaca raksasa di mana suhu di dalamnya diturunkan sampai 23 derajat celcius, agar sama dengan suhu hutan di pegunungan tropis. Huh, dasar negara maju! Yang ini bayar $28.

Bosan muter-muter Garden By The Bay saya pun memutuskan balik ke Harbourfront naik MRT untuk kemudian bersiap pulang ke batam. Bayfront MRT Station berlokasi di sebelah utara Garden By The Bay, persis di bawah gedung Marina Bay Sands. Hari itu saya gak nyobain masuk ke dalam Marina Bay Sands, udah capex beudh coalna. Total mungkin sudah 4 km saya berjalan kaki.

Dan tahukah kau kawan, dari seluruh tempat yang sudah saya sambangi hari itu, jika waktu ditarik mundur ke tahun 1950, maka saya telah berjalan kaki sejauh 4 km di atas laut. Kok bisa? Bisa. Karena 99% daratan di tepian Marina Bay sekarang adalah hasil reklamasi antara tahun 1960-an sampai 1990-an. Semuanya daratan hasil reklamasi! Ya merlion park, ya esplanade, ya singapore flyer, ya marina bay sands!

Dan kalian mau tau nggak tanah dan pasir untuk reklamasi itu didapat Singapura dari negara mana…? Mau tahu? Yakin..? Gak takut nyesek..?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *