Politeknik Pariwisata Lombok Didirikan Untuk Perkuat Wisata Halal Lombok
melihat dan mendengar Permintaan dari Menteri Pariwisata yaitu Bapak Arief Yahya yang dimana untuk mempercepat tenaga kerja terdidik di bidang pariwisata dijawab oleh Politeknik Pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat.
minggu ini sudah ada perkembangan dengan di mulainya kuliah umum 118 mahasiswa di gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB oleh Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Profesor Ahman Sya.
“di mana pesertanya merupakan Para mahasiswa dari kader-kader pariwisata yang akan siap menggerakkan ekonomi nasional di masa yang akan datang.mereka Tidak salah sudah masuk dalam lingkungan kampus karena pariwisata sudah menjadi salah satu sektor unggulan, yang nantinya pasti akan menjadi inti perekonomian bangsa ini ke depan. Lulusan sekolah tinggi yang dibina Kementerian Pariwisata seratus persen terserap pasar,”
Bahkan, sebanyak 30 persen dari mahasiswa NTB, dan secara nasional, sudah melakukan perjanjian kontrak oleh industri di luar negeri, dengan gaji yang sngat menggiurkan.
pariwisat di Lombok terus menunjukkan kemajuannya. Tujuan dan tugas yang paling utama pendirian Politeknik ini adalah untuk terus dapat menambah sumber daya manusia di bidang wisata halal yang dicanangkan Menteri Arief Yahya. Apa yang sudah diraih Lombok sebagai World Best Halal Destination 2015 harus cepat diantisipasi,” ujar pria jebolan S-3 di Belgia itu, didampingi Ketua STP Bali Dewa Gede Ngurah Byomantara dan Sekda Provinsi NTB Rosyadi Sayuti.
Kementerian Pariwisata membina empat kampus di antaranya STP Bandung yang menerima 3.061 mahasiswa dengan jumlah mahasiswa saat ini 2.343 dan jebolannya 20.492, juga STP Nusa Dua Bali sudah menerima 720 mahasiswa, saat ini jumlah mahasiswanya 2.200 orang, dan total lulusannya 18.755.
Politeknik Pariwisata Negeri Makassar 450 mahasiswa dengan jumlah mahasiswa 1.232 dan total alumnus sebanyak 3.137. Lalu, Akademi Pariwisata Medan 400 mahasiswa, total mahasiswa 1.104, dan lulusannya 3.137 orang.
Sementara Politeknik Pariwisata Negeri Palembang menerima 199 mahasiswa dan Politeknik Pariwisata Negeri Lombok 118 mahasiswa.
Ahman mengatakan bahwa Politeknik Lombok nantinya akan menjadi sekolah yang banyak diminati bagi anak muda di Pulau Lombok dan di seluruh Indonesia. Sebab, dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai industri dan pelaku wisata di Lombok untuk menggelar program beasiswa bagi mahasiswa dan mahasiswi di Politeknik Lombok.
“Dalam upaya Membentuk SDM pariwisata yang siap kerja. Jadi nanti beasiswanya dibiayai oleh Industri. Target kami adalah 50 persen dari mahasiswa dan mahasiswi dibiayai oleh Industri. Tentu saja ini menjadi branding, juga bagi masyarakat, bahwa sekolah di pariwisata masa depannya sudah sangat jelas dan pasti kerja. Jadi jangan khawatir menjadi insan pariwisata,” ujarnya.
Pada tahun 2016, empat sekolah milik Kementerian Pariwisata akan diseleksi bersama-sama secara online. Namanya Seleksi Bersama Masuk Sekolah Tinggi, Akademi, dan Politeknik Pariwisata (SBM-STAPP), yang digelar serentak di empat perguruan tinggi pariwisata negeri.
Tes SBM-STAPP akan dilaksanakan dengan serentak di empat perguruan tinggi pariwisata negeri yang berada di bawah Kementerian Pariwisata. Ada Akpar Medan, STP Bandung, STP Nusa Dua Bali, dan Poltek Pariwisata Negeri Makassar. Ahman siap menyediakan SDM pariwisata di tahun 2017 karena yang berminat ke sekolah pariwisata juga meningkat.
Jumlah calon peserta didik yang mendaftar naik sekitar 20 persen, menjadi 9.800 calon mahasiswa. Tahun 2015 lalu masih 8.200 calon mahasiswa dan yang diterima hanya 4.631 mahasiswa. “Itu menunjukkan bahwa pamor dan reputasi sekolah-sekolah yang melahirkan profesional di bidang pariwisata makin dibutuhkan. Jadi, pada 2017, saya tidak takut kekurangan, dan kita akan terus berkembang mengimbangi jumlah wisatawan yang masuk,” katanya.